Salah satu Tim TPPK sedang melaksakan pembinaan pencegahan tawuran |
Fenomena tawuran dikalangan para pelajar yang kerap kali terjadi merupakan fenomena yang sangat meresahkan masyarakat. Karena bukan sekedar tawuran saja tetapi para pelaku tawuran membawa sajam yang panjang panjang atau menggunakan batu dengan saling lempar.
Keprihatinan ini sudah dirasakan oleh kalangan masyarakat, bahkan kadang masyarakat bergerak sendiri menangani tawuran pelajar. Untuk Kabupaten Tegal sendiri perang sarung kembali terjadi di awal awal puasa tahun ini, hingga Dinas Dikbud memperlakukan jam malam, setiap anak wajib di rumah pada pukul 22.00 WIB. Sekolah sekolah pun diberlakukan Piket Pemantauan aktifitas siswa selama bulan ramadhan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kembali perang sarung yang marak terjadi.
Kapolda Jateng pun sudah mewanti wanti kepada seluruh orang tua, dan semua elemen masyarakat untuk menjaga putra putrinya saat malam mulai pukul 22.00 hingga subuh tetap di rumah. Jika kedapatan tertangkap melakukan aksi tawuran maka akan di penjara selama bulan ramadhan dan baru bisa kluar nanti setelah lebaran.
Tak kalah Tim TPPK SMP N 1 Dukuhturi, sesuai arahan dari Kepala SMP Negeri 1 Dukuhturi juga melaksanakan piket jaga pemantauan ketertiban siswa. Beberapa hal yang telah dilakukan oleh tim TPPK Sturi antara laian :
Membuat himbauan larangan keras mengikuti geng geng atau grup grup yang tidak jelas juntrunganya.
Melakukan Himbauan Sebelum Ramadhan, bahkan selama bulan ramadhan telah terjadi 2 kali pembinaan. Yang pertama tanggal 22 yang kedua tanggal 1 April. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal hal yang tidak di inginkan.
0 komentar:
Post a Comment