Kasek Sturi saat membuka secara resmi P2LS |
Dukuhturi, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) Tahun Pelajaran 2017/2018 di SMP N 1 Dukuhturi yang dilaksanakan selama tiga hari, Senin – Rabu ( 17 – 19 Juli 2017 ), diisi dengan berbagai aktivitas positif dan menyenangkan.
Kepala SMP N 1 Dukuhturi, Bapak Drs. Abdul Jamil, SH.,M.M.Pd mengingatkan siswa kelas VIII dan IX yang terlibat dalam kegiatan P2LS untuk tidak melakukan tindak kekerasan kepada adik kelas yang berjumlah 286 orang.
Bapak Abdul Jamil mengatakan akan memberikan sanksi tegas kepada siswa yang melakukan kekerasan kepada adik kelasnya. Selama tiga hari mereka benar-benar dikenalkan pada budaya SMP N 1 Dukuhturi. Tidak ditakut-takuti, diintimidasi atau dipalak, termasuk diberi tugas yang membuat mereka tidak bisa tidur nyenyak. Kalau kakak kelas ketahuan melakukan hal seperti itu akan langsung dikembalikan ke orang tua, tegasnya pada saat memimpin upacara pembukaan P2LS Senin 17 Juli 2017. Kepada siswa kelas VII yang baru saja menjadi warga besar STURI, Bapak Abdul Jamil berpesan agar mereka senantiasa mengikuti tata tertib, etika dan budaya di sekolah tersebut.
Penyematan tanda peserta kepada perwakilan calon siswa |
Bapak Abdul Jamil mengatakan siswa yang masih menggunakan sragam merah putih untuk segera menggunakan seragam putih biru sesuai dengan tata tertib di sekolah.
Menurutnya, pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2017/2018 ini terdapat 495 siswa yang mendaftar di SMP N 1 Dukuhturi. Namun siswa yang diterima hanya 286 orang hal ini disebabkan karena ada 2 siswa yang tinggal kelas pada tahun pelajaran 2016/2017 yang telah daftar ulang.Siswa yang diterima berasal dari zona I (wilayah Adiwerna, Talang, dan Dukuhturi) 273 orang (95%) dengan NUM terendah 22,00. Kemudian dari zona II nol dan zona III (luar Kabupaten Tegal) 13 orang .
Ketua Panitia P2LS Bapak Iman Hadi Purwono, S.Pd dalam laporannya menyebutkan P2LS selain diisi dengan upacara dan penyematan tanda peserta juga diisi pengenalan lingkungan SMP N 1 Dukuhturi, Wawasan Wiyata Mandala, etika pergaulan, pendidikan karakter kebangsaan dan cinta tanah air serta keaneka ragaman budaya dan tidak ketinggalan juga pembiasaan ” 5S” ( Salam, Seyum, Sapa, Sopan dan Santun ) serta budaya antri.
0 komentar:
Post a Comment