Zona tidak nyaman, itulah Predikat Sturi. Sebuah zona yang penuh dengan suasana kompetitif dengan segala tuntutan profesi yang menyertainya. Sturi seakan jauh dari kata "sepi". Mulai dari pagi buta hingga terbenamnya matahari, ada saja aktifitas civitas academi. Hingga muncullah istilah tren kekinian yang dikenal dengan "meme" "Kurang Piknik". Namun siapa sangka justru zona tidak nyaman itulah yang membentuk karakter sturi yang selalu "fighting".
Meski disibukan dengan berbagai rutinitas kedinasan dan tuntutan profesi, suasana kekeluargaan dikalangan warga sturi senantiasa terjaga. Hal ini dapat dirasakan saat menjenguk salah satu anggota keluarga besar sturi, Ananda Mba Khomsah putri dari Ibu Sri Sulastri yang baru saja sembuh dari sakit setelah dirawat.
Namun ada sesuatu yang beda kali ini, karena acara jenguk berubah menjadi acara makan makan besar dengan hidangan soto khas daerah "wetan". suasana hangat penuh canda pun menyelimuti warga sturi. Satu lagi hal yang aneh, sambutan humas yang disampaikan oleh pak Singgih pun seperti acara pasrahan lamaran. Gelak tawa pun seketika menggelegar menyaksikan sambutan tersebut.
Usai sambutan dan penyerahan tali asih acara ditutup dengan doa, yang disampaikan oleh Al-Ustad Panut, S.Pd. Semoga saling menjaga dan suasana kehangatan ini senantiasa terjaga selanya, amin
0 komentar:
Post a Comment