Sejarah Babat tanah Tegal tak lepas dari kiprah para tokoh-tokoh pendiri Tegal dengan hadirnya Ki Gede Sebayu, Pangeran Anggawana, dan Pangeran Purbaya, serta Kanjeng Susuhunan Amangkurat Agung (sunan Amangkurat 1) yang kesemuanya itu satu Trah dari Eyang Bathara Kathong. Sebagai kota yang memiliki keterikatan Trah mataram kuno yang juga satu keturunan dengan "Eyang Bathara Kathong" yang juga satu keturunan dengan keraton solo dengan Tokoh yang Adiluhung Kanjeng Susuhunan Amangkurat Agung (Sunan Amamngkurat 1) ini nampaknya mulai menaruh perhatian serius terhadap pelestarian Aset budaya. Sehingga beberapa tahun terakhir ini acara jamasan mulai di perkenalkan kepada warga Tegal. Meskipaun acara Jamasan merupakan acara rutin tahunan kraton solo di Tegal Arum (Pesarean) namun mulai diperkenalkan kepada masyarakat tegal baru beberapa tahun terakhir. Karena dulunya acara ini hanya terbatas oleh keluarga kraton dan tidak di publikasikan.
SMP N 1 Dukuhturi sebagai sekolah yang berlabel "Sekolah berbasis budaya lokal berwawasan Global" tetap konsisten dalam pelestarian budaya daerah. Sehingga dalam acara Jamasan pusaka Kanjeng Susuhunan Amangkurat Agung ini pun turut berpartisipasi aktif. Dalam Acara ini SMP Negeri 1 Dukuhturi berusaha memperkenalkan budaya lokal diwilayah Tegal (Tradisi Jamasan Pusaka) kepada siswa yang tergabung dalam Organisasi Intra Sekolah (OSIS). Dalam Acara tersebut Sturi bertindak sebagai pasukan pagar betis dalam arak arakan jamasan pusaka.
Usai Acara arak arakan seluruh anggota Osis dengan beberapa Orang pembina mengunjungi makam Kanjeng Sunan Amangkurat. Para siswa nampak kagum dan bangga dengan Eksistensi Tegal sebagai Kota Kabupaten yang ternyata memiliki sejarah yang luar biasa.
Semoga dengan program sturi yang slalu konsisten dengan pembinaan karakter budaya bangsa, mampu memberikan Inspirasi bagi generasi muda khususnya siswa sturi kaitanya dengan pelestarian nilai budaya.
0 komentar:
Post a Comment