" Belajar,
berarti masuk ke dalam " dunia " yang khas,
di mana seharusnya kamu menjadikan
apa yang dibaca, dialami, dimengerti, dikonfirmasi,
dan dipahami, menjadi nilai-nilai baru
yang digunakan untuk perubahan
akhlak ( perilaku )."
( Fotarisman Zaluchu )
Siapa bilang belajar itu menyenangkan?
Kalo udah belajar, wuuh rasa ngantuk mulai datang menyelinap di kepala.
Belajar menjadi sesuatu yang membebani. Belajar betapa sangat memuakan alias menyebalkan.
Mungkin ini yang dirasakan kebanyakan kita, dari SD bahkan sampai bangku kuliah.
Mari kita bertanya, " Why ? "
Nah, kali ini kita akan mengupas abis yang namanya belajar menyenangkan atau Quantum
Learning ( QL ). Teori dan praktrk QL ini cukup berkembang di abad ini. Banyak buku-buku
bermunculan membahas subyek ini, diantaranya : Accelerated Learning, Quantum Learning,
Multiple Intellegence, Super Champ, dan Sekolah Para Juara. Buku-buku ini laku keras dipasaran.
Bahkan digangrungi oleh para siswa Negara barat sono. Nah, dari sekian banyak buku itu, berikut
beberapa point, sebagai benang merah dari sekian banyak teori yang ada :
1. Buatlah kondisi emosi kita dalam keadaan " fun ". Sobat, belajar itu harus bahagia. Bayangin
aja kalo kamu belajar sambil marah-marah, dijamin deh, bakalan nggak ada yang nyangkut tuh
pelajaran di otak. Masuk and cepet keluar, coz kamu belajar sambil ditemenin sang syetan.
Ingat-ingat tiing! marah, Bete, malas, bosan, nggak mood, dst, adalah berasal dari rayuan syetan.
Bukankah ALLAH berpesan berhati-hatilah dengan syetan,coz ia musuh yang nyata bagi
manusia. So, ciptain kondisi " fun " sebelum belajar. Kalo tetep aja sulit membangkitkan
kondisi itu, maka jangan malas-malas baca Al-Quran dong. Ingat sobat, Al-quran itu obat dari segala penyakit batinmu.
2. AMBAK atau Apa Manfaat BagiKu. Sebelum mulai belajar, tanya pada dirimu, " Apa sih
manfaat pelajaran ini bagiku? " Tanya aja pada diri kamu. Nggak perlu malu. Toh, kalo nggak
ada manfaatnya, nggak ada salahnya tinggalkan aja. But, semua pelajaran yang positif, pasti
ada manfaatnya.
3. Kenali gaya belajarmu. Ada yang senang belajar sambil dengerin musik, ngemil, mulut komat
kamit, ada juga sambil tiduran ( awas! Ketiduran ... ) . Pokoknya, kamu harus paham gaya
dominan belajarmu.
4. Gunakan seluruh indramu. Meskipun, setiap orang memiliki gaya belajar yang unik, tapi untuk
memaksimalkan hasil belajar, kita perlu menggunakan seluruh indra. Jangan terpaku satu atau
dua indra aja. Latihlah dan gunakanlah! Belajar, tidak harus dengan membaca buku, bisa juga
dengerin guru atau instuktur ngajar dengan serius.
5. Gunakan Quantum Reading dan Quantum Writing ( kemampuan membaca dan menulis berkali-
kali lipat ). Kedua cara itu mampu memaksimalkan penggunaan dua sisi otak, yaitu sisi kanan
dan sisi kiri.
Gimana ? Menyenangkan bukan ? Sobat, belajar itu termasuk salah satu anjuran Rasululullah
" Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahat " so, belajar itu tak kenal usia. Kakek, nenek, tua, muda, semuanya sama, wajib nuntut ilmu.
Penulis :
Singgih Pujianto, S.Pd
Guru Mapel I P A
SMP N. 1 Dukuhturi Kab. Tegal Jateng
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 komentar:
menurut saya dengan adanya motivasi pengembangan diri bagi saya sangat bermanfaat bagi siswa, dan juga dapat memompa motivasi belajar siswa karena itu siswa harus belajar dengan giat dan di siplin by:HERI RISWANTO KLS:IXD
saya setuju dengan adanya motivasi pengembangan diri karena bisa membuat siswa lebih giat belajar . . . . . .
salam stury .. stury-stury berdikari cakatan yaa .............
BY MEISSY RATNA SARI IX A
Post a Comment